728x90 AdSpace

  • Latest News

    15 January 2015

    Ibu, Aku Merindukanmu. Anak gadismu, Narin

    Pejuang Kurdi
    MASSAKSI - Para pejuang pertahanan diri Kurdi dalam mempertahankan Revolusi Rojava ini meliputi para gadis dan perempuan yang berusia umumnya 17-25 tahun dan terkenal dengan memelihara rambut panjangnya. Mereka adalah sayap organisasi perempuan dari pejuang pertahanan diri pemuda Kurdi.

    Seorang gadis pejuang Kurdi melawan IS (Islamic State) menulis surat kepada ibunya:

    Aku baik-baik saja Ibu. Kemaren kami merayakan hari ulang tahunku yang ke-19.
    Kawanku yang bernama Azad, menyanyikan sebuah lagu indah tentang ibu. Aku ingat engkau Ibu dan menangis. Suara Azad juga merdu, dia pun menangis ketika menyanyikan lagu itu. Dia juga merindukan ibunya yang sudah setahun tak jumpa.
    Kemaren, kami menolong seorang kawan yang terluka dan cukup banyak mengeluarkan darah. Dia terluka oleh dua peluru. Dalam pengobatannya, aku menyumbangkan darahku.

    Kami berada di sisi timur Kobani, Ibu… Hanya beberapa kilometer kami berhadapan dengan mereka. Kami melihat bendera-bendera hitam mereka, kami mendengar radio mereka, kadang kala kami tidak mengerti apa yang mereka katakan dalam bahasa asing, namun kami bisa menangkap bahwa mereka ketakutan.

    Grup kami terdiri dari sembilan orang. Yang paling muda, Resho dari Afrin. Dia sudah berperang di Tal Abyad, lalu bergabung dengan kami. Alan dari Qamishlo, dia sudah berperang di Sere Kaniye, lalu bergabung juga dengan kami. Dia mempunyai bekas luka-luka di tubuhnya. Yang tertua adalah Darsim, dari pegunungan Qandil, istrinya sudah mati sebagai martir (syahid) dan meninggalkan 2 anak.

    Kami tinggal di sebuah rumah, di perbatasan Kobani. Kami tidak mengetahui siapa pemiliknya. Ada beberapa foto, di antaranya ada terlihat seorang lelaki tua dan pemuda dengan pita hitam, tampaknya dia juga martir.

    Kami tidak menemukan kopi, tetapi hidup tetap indah tanpa kopi. Sungguh, aku tidak pernah merasakan kopi senikmat buatanmu Ibu.

    Kami disini mempertahankan kota yang damai. Kami tidak pernah terlibat dalam membunuh siapapun, malahan kami menangani banyak orang yang terluka dan pengungsi dari saudara-saudara kami Suriah. Kami sedang mempertahankan sebuah kota Muslim dengan puluhan masjidnya. Kami sedang mempertahankannya dari pasukan-pasukan barbar (biadab).

    Ibu, aku akan menemuimu ketika perang keji yang dilancarkan kepada kami ini berakhir. Aku pasti datang bersama kawan-kawanku dan mengantar Darsim untuk bertemu anak-anaknya. Kami merindukan rumah dan ingin pulang, namun perang ini memendam apa arti rindu. Aku barang kali tidak pulang Ibu. Yakinlah Ibu, aku tetap ingin sekali bertemu denganmu, tetapi aku harus disini.

    Aku tahu, engkau akan berkunjung ke Kobani suatu hari dan mencari rumah yang menjadi saksi terakhir hari-hariku… rumah itu terletak di wilayah timur Kobani, beberapa bagiannya sudah hancur. Pintunya berwarna hijau dengan banyak lubang-lubang peluru. Ibu bisa melihat tiga jendela, salah satunya di sisi timur, Ibu akan melihat namaku tertulis di jendela itu dengan tinta merah… Di balik jendela itu, aku menghitung hari-hari terakhirku sembari memandang cahaya matahari yang menembus kamarku dari lubang-lubang peluru.

    Di balik jendela itu, Azad menyanyikan lagu terakhir untuk ibunya, suaranya merdu ketika dia mengatakan “Aku merindukanmu Ibu”. 


     
    Bergerilya, Pejuang perempuan Kurdi


     
    Pejuang Kurdi
    Tetap berambut panjang, Pejuang Perempuan Kurdi

    Merawat Rambut Panjang
    Pejuang Kurdi
    Selalu gembira, Pejuang Perempuan Kurdi

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi massAksi. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan

    Item Reviewed: Ibu, Aku Merindukanmu. Anak gadismu, Narin Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top