728x90 AdSpace

  • Latest News

    23 October 2012

    Penuntun Kaum Buruh


    Oleh Semaoen (1920)
    Awal abad ke-20, Indonesia (Hindia Belanda saat itu) menyaksikan lahirnya kelas proletar: pekerja rel kereta api, pegawai kantor pegadaian, buruh perkebunan dan pabrik gula, dan banyak lagi. Semua ini diciptakan oleh kapitalisme Belanda yang membutuhkan tenaga kerja lokal yang trampil untuk bisa lebih menjarah bumi Indonesia. Namun dengan ini, Belanda menciptakan penggali liang kuburnya sendiri. Serikat-serikat buruh pun tumbuh seperti jamur. Buruh mulai berorganisasi. Semaoen lalu menulis apa yang menjadi buku panduan serikat buruh pertama di Indonesia, yang isinya sampai sekarang masihlah relevan. Rejim Soeharto telah menghancurkan tradisi Serikat Buruh di negeri kita, dan LSM-LSM perburuhan pun telah menelikung tradisi ini. Kita harus mengembalikan semangat dan tradisi serikat buruh yang sejati. Kami harap buku ini dapat menjadi titik tolak dalam usaha ini.
    Kata Pengantar Pengarang
    Dengan ini saya mengaturkan cerita hal serikat buruh pada sauda­ra-saudara kaum Buruh Hindia (terkarang sebelum nama Indone­sia menjelma).
    Boekan maksoed kita mencerita­kan hal ini dengan ilmiah, tetapi saja sengaja me­ngarang secara gampang, supaya semua kaum Buruh mengerti de­ngan segera apa maksudnya buku ini.
    Terutama buat propaganda, dan buat kaum Buruh yang belum punya kumpulan serikat buruh atau serikat buruhnya belum teratur beres, maka buku ini akan mendatangkan faedahnya kalau dipikir dan diusahakan betul oleh kaum Buruh.
    Meskipun ini buku penting buat kaum Buruh. Buruh khusus yang terutama, tetapi juga kaum Buruh Pemerintah bisa menarik faedah dari sini, karena mereka punya nasib dan keadaan sama saja dengan sauda­ra-saudaranya buruh khusus.
    Moga-mogalah buku ini menja­di penuntun bagi kaum Buruh Hindia (Indonesia).
    Semarang, Mei 1920
    SEMAOEN

    DAFTAR ISI
    BAB I: Penyebab Di Indonesia Ada Perkumpulan
    BAB II: Tiga Macam Perkumpulan Penting
    BAB III: Tiga Maksud Didirikannya Serikat Buruh
    BABI IV: Cita-Cita atau Asas Serikat Buruh
    BAB V: Ikhtiar, Alat, dan Senjata Serikat Buruh
    BAB VI: Badan atau Bentuk Serikat Buruh (Organisasi)
    BAB VII: Politik Yang Berfaedah Bagi Serikat Buruh
    BAB VIII: Modal Pergerakan (Contributie) dan Pengurusan Buku-Buku Perkumpulan (Administratie)
    BAB IX: Pengawasan Di Dalam Perkumpulan
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Disclaimer : Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan editorial redaksi massAksi. Redaksi berhak mengubah kata-kata yang berbau pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan

    Item Reviewed: Penuntun Kaum Buruh Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top